Perlindungan Hukum Bagi Korban Pembegalan Yang Tidak Sengaja Membunuh Pelaku Begal
DOI:
https://doi.org/10.55606/mateandrau.v3i2.2901Keywords:
Victim, Mugger, Self-Defense, Legal Protection, HomicideAbstract
This article aims to analyze the legal protection for victims of mugging who unintentionally kill the mugger. The research method used is a literature review by collecting data from relevant research journals published between 2019-2024. The results show that victims of mugging who unintentionally kill the mugger can be protected by law on the grounds of self-defense. However, further investigation is needed to prove that the action was indeed carried out as an act of self-defense. In conclusion, the law in Indonesia needs to provide more comprehensive protection for victims of crime, including victims of mugging, so that they are not afraid to report the crimes that have befallen them.
References
Andriani, A. (2022). Pertanggungjawaban Pidana Bagi Korban Kejahatan Begal yang Melakukan Pembelaan Diri Secara Darurat. Ta'zir: Jurnal Hukum Pidana, 6(1), 1-13.
Asshadiqie, N. (2023). Analisis Yuridis Penerapan Pasal 49 Kitab Undang–Undang Hukum Pidana Tentang Pembelaan Terpaksa Yang Menyebabkan Kematian. PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, 2(5), 932-938.
Fitriani, D., & Suciyani, S. (2023). Studi Komparatif Sanksi Pembelaan Terpaksa Melampaui Batas (Noodweer Exces) Yang Menyebabkan Kematian Prespektif Hukum Positif Indonesia dan Hukum Pidana Islam (Doctoral dissertation, UIN Raden Mas Said Surakarta).
Hadi, L. D. S., Haerani, R., & Megayati, D. (2022). Tinjauan Yuridis Pembelaan Terpaksa Korban Pembegalan Yang Mengakibatkan Kematian Demi Mempertahankan Haknya Ditinjau Dari Pasal 49 Ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Unizar Recht Journal (URJ), 1(3).
Heatubun, L. H. R., & Irawan, F. (2022). Tindakan Noodweer Exces Dalam Tindak Pidana Pembunuhan Sebagai Bentuk Mempertahankan Diri, Harta, Dan Kehormatan. Journal of Law, Administration, and Social Science, 2(2), 91-99.
Nizrina, F. R. (2023). ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PEMBELAAN TERPAKSA MELAMPAUI BATAS (NOODWEER EXCESS) PADA PERKARA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SEBAGAI PELAKU (Studi Putusan Nomor 1/Pid. Sus-Anak/2023/PN Gdt).
Nopiandi, M. A. (2023). Perlindungan Hukum bagi pelaku tindak pidana pembunuhan begal atas dasar pembelaan terpaksa perspektif Hukum Pidana Islam: Analisis putusan no 1/Pid. Sus-Anak/2020/PN. KPN (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Putri, S. N. M., Putra, M. M., & Hosnah, A. U. (2024). Tinjauan Yuridis Pasal 338 KUHP: Analisis Kasus Pembunuhan Tidak Disengaja Atas Pembelaan Diri Amaq Sinta. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 15981-15992.
Tambajong, Y. (2021). Pengembalian Hak Korban Tindak Pidana Menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Lex Crimen, 10(4).
Yosbenhard, A., & Maulida, K. (2022). Pembebasan Tersangka Dugaan Pembunuhan oleh Korban Begal Karena Membela Diri. Jurnal Kewarganegaraan, 6(3), 6539-6544.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
