Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Ngamuan Gunung Perak Pada Upacara Pernikahan Adat Dayak Maanyan Di Kabupaten Barito Timur

Authors

  • Rosi Patrisia Universitas Palangka Raya
  • Patrisia Cuesdeyeni Universitas Palangka Raya
  • Alifiah Nurachmana Universitas Palangka Raya
  • Paul Diman Universitas Palangka Raya
  • Misnawati Misnawati Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.55606/mateandrau.v2i1.228

Keywords:

Semiotics, Symbolic, Two Orders of Signification

Abstract

            This study aims to describe and analyze the symbolic forms, both connotative and denotative meanings contained in the Ngamuan Gunung Perak ceremony at the Dayak Maanyan traditional wedding using semiotic studies.

            The method used in this research is descriptive qualitative. The source of the data in this study was secondary data from video shows of Maanyan Dayak traditional wedding documentation. The instrument in this study is a documentation guide. Documentation guidelines are carried out by analyzing symbolic forms. The data analysis technique used in this study uses the semiotic study of Roland Barthes' theory of two-stage signification (Two orders of signification).

            The results of the research on the Ngamuan Gunung Perak procession that have been studied are sixteen symbolic forms of the existing denotative and connotative meanings. The symbolic forms are (1) the process of finding the complete silver mountain, (2) the process of finding and bringing the silver mountain to the bride and family, (3) the dance five times around the silver mountain by Wadian Bawo and Wadian Dadas, (4) Wadian calling the two the parents of the bride and groom, (5) lifting the silver mountain three times, (6) dancing nine times around the silver mountain by the bride and family, (7) Sangku, (8) Weah, (9) Pasike Tree, (10) Taringit , (11) Taringit's highest peak, (12) Silver money, (13) Banknotes, (14) Paper money at the end, (15) Junyung bowl, and (16) candles.

References

Basyari, Iin Wariin. 2014. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Tradisi Memitu Pada Masyarakat Cirebon (Studi Masyarakat Desa Setupatok Kecamatan Mundu).” Edunomic. Vol. 2. No. 1. Hlm. 48–56

Dandjaya, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Diman, P. (2020). Nyanyian Adat Masyarakat Dayak Maanyan: Suatu Pendekatan Hermeneutika. Enggang: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1), 40-56.

Emzir. 2013. Metodologi Penelitian: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Hendra, A., & Marseda, I. A. (2022). Eco-Etika Dalam Budaya Manugal Dayak Ngaju (Tinjauan Ekologis Berdasarkan Ensiklik Laudato Si Art. 139). ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(1), 122-250.

Jauhari. 2010. Cara Memahami Nilai Religius dalam Karya Sastra dengan Pendekatan Reader’s Response. Bandung: Arfini Raya.

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.

Koentjaranigrat, 1987. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. PT Gramedia, Jakarta

Kurniawan, 2001. Semiologi Roland Barthes. Indonesia Tera, Magelang Mulyono, Moeljanto Damayanti Rini. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih : Obat Mujarab Dari masa ke masa. Agro Media Pustaka, Depok

Misnawati, M. (2022). Teori Ekopuitika untuk Penelitian Sastra Lisan. Drestanta Pelita Indonesia Press.

Misnawati, M., Lestariningtyas, S. R., Christy, N. A., Veniaty, S., Anwarsani, A., & Purnomo, R. H. (2022). Pertunjukan “Bah” Oleh Teater Tunas PBSI Universitas Palangka Raya Sebagai Salah Satu Industri Kreatif Kampus. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, 1(3), 137-148.

Misnawati, M., Poerwadi, P., Nurachmana, A., Veniaty, S., Lestariningtyas, S. R., Christy, N. A., ... & Rahmawati, S. (2022). The Ekopuitika Theory. International Journal of Education and Literature, 1(1), 54-62.

Misnawati, M., Maysani, D., Diman, P., & Perdana, I. (2022). Keindahan Bunyi Sebagai Identitas Kultural Masyarakat Dayak Maanyan Dalam Sastra Lisan Tumet Leut. Drestanta Pelita Indonesia Press.

Misnawati, M. P., & Anwarsani, S. P. (2000). Teori Stuktural Levi-Strauss dan Interpretatif Simbolik untuk Penelitian Sastra Lisan. GUEPEDIA.

Misnawati, M., Poerwadi, P., Anwarsani, A., Nurachmana, A., & Diplan, D. (2021). Representation of cultural identity of the Dayak Ngaju community (structural dynamic study). JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 7(4), 690-698.

Misnawati, M., Poerwadi, P., Veniaty, S., Nurachmana, A., & Cuesdeyeni, P. (2022). The Indonesian Language Learning Based on Personal Design in Improving the Language Skills for Elementary School Students. MULTICULTURAL EDUCATION, 8(02), 31-39.

Misnawati, M., Purwaka, A., Cuesdeyeni, P., Usop, L. S., Devi, K., Melinda, M., ... & Salwa, N. (2023). Pantun Nasihat Pada Label Kemasan Sebagai Upaya Mengembangkan Usaha Donat dengan Bahan Dasar Labu Kuning untuk Anak Berkebutuhan Khusus SLBN 1 Palangka Raya. SAFARI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 3(2), 58-75.

Misnawati, M., Poerwadi, P., & Rosia, F. M. (2020). Struktur Dasar Sastra Lisan Deder. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 15(2), 44-55.

Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi: Memahami dan Mengjkaji Masyarakat untuk Kelas X. Bandung.

Pawito, 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Analisis Semiotik. PT LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta , Yogyakarta

Poerwadi, P., & Misnawati, M. P. Deder dan Identitas Kultural Masyarakat Dayak Ngaju. GUEPEDIA.

Poerwadi, P., Misnawati, M., & Sari, F. M. (2023). Literary Phenomenology in Ngaju Dayak Folklore. Journal of World Science, 2(2), 261-277.

Puji, Lelay Nangkai. 2008. “Nilai Budaya Dalam Tradisi Lisan Pernikahan Adat Dayak Maanyan Di Kalimantan Tengah (Cultural Value In Oral Tradition Of Dayak Maanyan Customary Marriage In Central Kalimantan).” Vol. 2. No. 1. Hlm. 101-112

Poerwadi, P., & Misnawati, M. P. Deder dan Identitas Kultural Masyarakat Dayak Ngaju. GUEPEDIA.

Poerwadi, P., Misnawati, M., & Sari, F. M. (2023). Literary Phenomenology in Ngaju Dayak Folklore. Journal of World Science, 2(2), 261-277.

Purba, A. I. (2022). Peranan Marga Terhadap Kerukunan Beragama pada Masyarakat Kota Tanjung Balai Sumatera Utara. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 3(1), 45-56.

Purwadi, 2005. Upacara Tradisional Jawa, Menggali Untaian Kearifan Lokal, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Rafiek, M. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rokhmansyah, Alfian 2014. Studi dan Pengajian Sastra: Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Usop, L. S. (2020). Peran Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Ngaju untuk Melestarikan Pahewan (Hutan suci) di Kalimantan Tengah. ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1), 89-95.

Downloads

Published

2023-04-30

How to Cite

Rosi Patrisia, Patrisia Cuesdeyeni, Alifiah Nurachmana, Paul Diman, & Misnawati Misnawati. (2023). Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Ngamuan Gunung Perak Pada Upacara Pernikahan Adat Dayak Maanyan Di Kabupaten Barito Timur. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN, BAHASA, SASTRA, SENI, DAN BUDAYA, 2(1), 171–185. https://doi.org/10.55606/mateandrau.v2i1.228