Penerapan Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.55606/akuntansi.v3i4.2371Keywords:
Accounting, Environment, Accountability, QBLAbstract
Today business sustainability does not only depend on financial profits; it also depends on how the company helps society and the environment. The Quadrangle Bottom Line (QBL) paradigm, which considers economic, social, environmental and spiritual aspects, encourages companies to incorporate environmental accounting into their business strategies. This paradigm encourages companies to integrate environmental accounting into their business strategies. Environmental accounting increases transparency and accountability for stakeholders and helps companies measure, manage and report environmental impacts. Environmental accounting has been proven to increase business accountability and operational efficiency, such as the use of environmentally friendly technology and waste management. However, limited human resources and lack of standards are obstacles to its implementation. Therefore, stricter regulations are needed to encourage environmental accounting. This should include comprehensive reporting rules and bonuses for businesses. To balance business growth with environmental preservation, environmental accounting is a strategic step.
References
Agustia, D. (2013). Pelaporan biaya lingkungan sebagai alat bantu bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Jurnal Akrual Akuntansi, 1(2), 190–214.
Aniela, Y. (2011). Peran akuntansi lingkungan dalam meningkatkan kinerja lingkungan dan kinerja keuangan perusahaan. Surabaya.
Anwar, M. (2015). Akuntansi lingkungan untuk perusahaan berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Burhani, D. (2011). Acid mine neutralizer: Penanganan air asam tambang. Jurnal Geomine, 2, 18-31.
Dariah, A., Abdurachman, A., & Subardja, D. (2010). Reklamasi lahan eks-penambangan untuk perluasan areal pertanian. Jurnal Sumber Lahan, 4(1), 1–12.
Daru, T. P., Pagoray, H., & Suhardi. (2016). Pemanfaatan lahan pasca tambang batubara sebagai usaha peternakan sapi potong berkelanjutan. Jurnal Ziraa’ah, 41, 382–393.
Estianto, G. B., & Purwanugraha, H. A. (2014). Analisis biaya lingkungan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Ekonomi, 1–12.
Herlina, N. (2015). Permasalahan lingkungan hidup dan penegakan hukum lingkungan di Indonesia. Jurnal Ilmu Galuh Justisi, 3(2).
IFAC. (2005). International Guidance Document: Environmental Management Accounting. New York: International Federation of Accountants.
Ikhsan, A. (2009). Akuntansi manajemen lingkungan (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Iskandar, Suwardi, & Suryaningtyas. (2013). Reklamasi lahan-lahan bekas tambang: Beberapa permasalahan terkait sifat-sifat tanah dan solusinya, 29–30.
Islamey, F. E. (2016). Perlakuan akuntansi lingkungan terhadap pengelolaan limbah pada rumah sakit paru Jember. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, 1–20.
Kartomo, & Sudarman, L. (2019). Dasar-dasar akuntansi (1st ed.). CV Budi Utama.
Lubis, H. Z., & Diani, A. (2018). Analisis penerapan akuntansi lingkungan (green accounting) dalam pengelolaan limbah perusahaan. In Prosiding Konferensi Nasional Ke-8 Asosiasi Program Pascasarjana PT. Muhammadiyah’ Aisyiah (APPPTMA).
Moorthy, K., & Yacob, P. (2013). Green accounting: Cost measures. Journal Science. Res., 2013(January), 4–7.
Nuraeni, D. (2017). Akuntansi lingkungan: Strategi dan tanggung jawab sosial perusahaan. Yogyakarta: Andi Offset.
Nurhapni, & Burhanudin. (2013). Kajian pembangunan sistem drainase berwawasan lingkungan di kawasan perumahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 11(1), 1–12.
Nurhasanah. (2018). Kajian green accounting pada RSUD Labuang Baji Makassar. Makassar.
Perdana, G. B. K. (2015). Penerapan akuntansi lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan (Studi kasus pada PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara). Yogyakarta.
Pramono, B. (2020). Akuntansi lingkungan: Pengelolaan biaya dan dampak ekologis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Purnama, T. (2019). Implementasi akuntansi lingkungan dalam praktik bisnis. Jakarta: Pustaka Akademia.
Rahmatillah, S., & Husen, T. (2018). Penyalahgunaan pengelolaan pertambangan terhadap kerusakan lingkungan hidup di Kecamatan Kluet Tengah. Jurnal Legitimasi, 7(1), 149–171.
Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Republik Indonesia. (2012). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
Rohelmy, F. A. Z., ZA, & Hidayat, R. R. (2015). Efektivitas penerapan biaya lingkungan dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan (Studi pada PT. Emdeki Utama). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(2), 1–10.
Santosa, I. (2012). Pengantar akuntansi lingkungan dan etika bisnis. Malang: Universitas Malang Press.
Saputra, K. A. K., Martini, N. P. R., & Pradnyanitasari, P. D. (2015). Akuntansi sosial dan lingkungan (1st ed.). Denpasar: Indomedia Pustaka.
Suartana, I. W. (2015). Akuntansi lingkungan dan triple bottom line accounting: Paradigma baru akuntansi bernilai tambah. Jurnal Bumi Lestari, 105–112.
Suyudi, M. (2012). (QBL) dalam praktik sustainability reporting dimensi ‘spiritual performance’. Jurnal Akuntansi. Multi Paradigma, 3(April), 1–14.
Suyudi, M. (2013). Environmental accounting, konsep quadrangle bottom line (QBL). Penerbit UM Press. Universitas Negeri Malang.
Suyudi, M., & Wulaningrum, R. (2019). Penerapan akuntansi lingkungan dengan pendekatan corporate social responsibility (CSR) pada perusahaan pertambangan batubara PT Kaltim Prima Coal Sangatta. Jurnal Akuntansi Multi Dimensi, 2, 97–103.
Taufik, Z. (2016). Akuntansi perusahaan dan keberlanjutan lingkungan. Surabaya: Alam Raya.
Wahyudi. (2014). Analisis pengalokasian dan penyajian biaya lingkungan. Universitas Kristen Satya Wacana Medan.
Wijaya, B. (2017). Strategi bisnis dan akuntansi lingkungan. Jakarta: Grafindo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Akuntansi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.