Meningkatkan Hasil Belajar Pak Materi Yesus Mengajarkan Pengampunan Melalui Model PBL Fase C Kelas V di SDN 046413 Barung Kersap
DOI:
https://doi.org/10.55606/semnaspa.v5i2.2304Keywords:
Learning outcomes, Problem Based Learning, SD Negeri 046413 Barung KersapAbstract
Improving learning outcomes is a certain competency or ability achieved by students after following the teaching and learning process and includes cognitive, affective and psychomotor skills, which is one of the hopes for every teacher towards their students, the ability to improve the learning outcomes of students at SD Negeri 046413 Barung Kersap is still relatively low, so that linearly student learning outcomes are low, therefore the existing problems will be tried to be overcome with a more interesting learning model, namely PBL. This research aims to find out whether the application of the problem based learning model can improve student learning outcomes in the Catholic Religion Learning process and whether the use of this model can also improve student learning outcomes in Catholic religious learning. The method used is classroom action research with the variable being PBL learning to improve learning outcomes. Data collection techniques using observation, written tests, interviews and documentation were carried out on 11 children. The findings in this research were that in cycle 1 the average score was 36.36% or 45.45%, there were still 2 students who were still at the Eligible stage. In the second cycle the average score was 94.54 or 100% completion of learning outcomes for all students. The increase in learning outcomes increased from 83.63 to 94.54. The implication of this research is that the PBL method can be used by teachers creatively, the teacher's creativity in using the student center learning method brings the completeness of learning outcomes to an increase.
References
Aris Shoimin, 2014:132. Kelebihan model Problem Based Learning adalah sebagai berikut “(1) siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata (2) siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata (3) melatih siswa memiliki kemampuan berfikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan membagun pengetahuannya sendiri (4) siswa lebih mudah memahami suatu konsep jika saling mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan temannya.
Faturrahman, 2016:113. Tujuan model problem based learning adalah bukan penyampaian sejumlah besar pengetahuan kepada siswa, melainkan berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan siswa untuk secara aktif membangun pengetahuan sendiri
Hasanah, 2019. Model Problem Based Learning merupakan model mengajar dengan focus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana peserta didik melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi dengan demikian siswa didorong untuk lebih aktif dalam materi pelajaran dan mengembangkan katerampilan berfikir kritis dan hasil belajar siswa.
Jumaisyaroh, 2015:80. Langkah-langkah model problem based learningyaitu (1) orientasi siswa dalam masalah (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar (3) membimbing penyelidikan individual dan kelompok (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mustakim, 2020. Hasil belajar adalah segala sesuatu yang dicapai oleh peserta didik dengan penilaian tertentu yang sudah ditetapkan oleh kurikulum lembaga pendidikan sebelumnya
Wulandari, 2021. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dan meliputi keterampilan kognitif, afektif, maupun psikomotor
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.