Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Kembali Kisah Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama Melalui Kombinasi Metode Show And Tell Dan Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) Pada Peserta Didik Fase A Kelas 2 SDN 077285 Afia

Authors

  • Jika Serasih Ziliwu Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik

DOI:

https://doi.org/10.55606/semnaspa.v5i2.2291

Keywords:

Ability to retell, stories of Old Testament characters, Show and Tell method

Abstract

This study aims to improve students' ability to retell the stories of Old Testament characters through a combination of the Show and Tell method and the Problem-Based Learning (PBL) learning model in class 2 of SDN 077285 Afia. The Show and Tell method provides students with the opportunity to express their understanding of the material in a creative way, while PBL stimulates critical and collaborative thinking skills through solving real problems. This study uses a quantitative approach with a classroom action design, which involves data collection through observation, testing, and interviews. The results show that the combination of these two methods is significant in improving students' ability to retell the stories, as well as increasing student engagement and motivation to learn. This study concludes that the application of the combination of the Show and Tell and PBL methods is effective in learning, especially in the context of religious education.

References

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barrows, H. S. (1996). Problem-based learning in medical education: A report from the Society for Academic Medicine. Academic Medicine, 71(9), 800-805.

Birch, J. W., & Ladd, G. (1997). Effects of a show and tell program on the speaking skills of children. Journal of Child Development, 68(3), 712-718.

Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational goals. Longmans, Green.

Djamarah, S. B., & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gagné, R. M. (1985). The conditions of learning and theory of instruction (4th ed.). Holt, Rinehart & Winston.

Harlen, W. (2001). Evaluating inquiry-based science education. Journal of Research in Science Teaching, 38(2), 179-196.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor: 008/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah pada kurikulum merdeka. Kemdikbud.

Krathwohl, D. R. (2002). A revision of Bloom’s taxonomy: An overview. Theory Into Practice, 41(4), 212-218.

Krathwohl, D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. (1964). Taxonomy of educational objectives, handbook II: Affective domain. David McKay Company.

Kusumawati, T., & Utomo, A. (2020). Inovasi pendidikan di era revolusi industri 4.0: Tantangan dan peluang di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 5(1), 45-58.

Liu, M. (2004). The effect of comic strips on students' learning and attitude towards science. International Journal of Science Education, 26(3), 325-337.

Miarso, Y. (2007). In A. Midun (Ed.), Media pembelajaran: Teori dan praktik (pp. xx-xx). Bandung: Alfabeta. (Add page range if applicable)

Midun, A. (2007). Media pembelajaran: Teori dan praktik. Bandung: Alfabeta.

Mulyadi. (2021). Penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek. Jurnal Pendidikan, 12(3), 215-225.

Mulyati, D., & Rahayu, S. (2023). Implementasi model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam kurikulum merdeka untuk meningkatkan kemampuan bercerita kembali pada siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(2), 100-110.

Nugraheni, E., & Lestari, R. (2019). Model problem-based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 7(1), 45-55.

Ramli, A. (2020). Metode show and tell dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Jurnal Bahasa dan Sastra, 10(2), 130-140.

Rohmawati, I. (2019). Visualisasi dalam pembelajaran kisah perjanjian lama menggunakan komik. Jurnal Pendidikan Agama, 8(1), 70-80.

Rosyidah, N., & Suprapto, N. (2017). Pengaruh penggunaan metode cerita terhadap keterampilan berbicara pada siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 3(1), 49-58.

Simpson, E. J. (1972). The classification of educational objectives, psychomotor domain. Gryphon House.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Sofyan, T. (2021). Pendekatan holistik dalam pendidikan agama Katolik untuk pengembangan karakter siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2), 156-169.

Suharto, A., et al. (2021). Pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan agama untuk penguatan karakter siswa. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1), 55-67.

Suryani, D., & Wahyuni, S. (2018). Peningkatan keterampilan bercerita melalui aktivitas berbasis cerita di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(2), 100-110.

Yunus, M., et al. (2013). Penggunaan komik dalam pembelajaran: Peningkatan daya tarik dan pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan, 11(2), 85-95.

Downloads

Published

2024-10-07

How to Cite

Jika Serasih Ziliwu. (2024). Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Kembali Kisah Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama Melalui Kombinasi Metode Show And Tell Dan Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) Pada Peserta Didik Fase A Kelas 2 SDN 077285 Afia. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA, 5(2), 3051–3069. https://doi.org/10.55606/semnaspa.v5i2.2291

Similar Articles

<< < 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.